Minggu, 18 Oktober 2015

Pengalaman Baca Buku Berbahasa Inggris


Penulis ingin berbagi pengalaman belajar bahasa Inggris lewat membaca buku. Alkisah di tahun 2007, tepatnya pada tanggal 21 Juli, buku terakhir seri Harry Potter yang berjudul Harry Potter and the Deathly Hallows diterbitkan oleh Bloomsbury, suatu penerbit di UK. Layaknya setiap penggemar Harry Potter di Indonesia saat itu, penulis tak sabar menunggu Gramedia menerbitkan versi terjemahannya. Bulan berganti bulan, tak juga terjemahan datang. Akhirnya di penghujung tahun 2007 tanpa sengaja penulis mendapatkan versi pdf buku tersebut--dalam bahasa aslinya, English. Saat itu akhirnya memutuskan mulai membaca ratusan lembar Harry Potter 7--walau kemampuan bahasa Inggrisnya masih taraf amatir :p. Daaan, versi terjemahan ternyata terbit Januari 2008, sudah telanjur menamatkan buku neeh

Bukan rahasia umum kalau Harry Potter memberikan kasus studi yang menarik soal perkembangan kemampuan JK Rowling sebagai penulis--yang hanya bisa kita lihat di versi aslinya, dalam bahasa Inggris. Cerita dan pemilihan kata dalam Harry Potter juga terus berkembang mengikuti umur Harry yang terus bertambah, alhasil Harry Potter 1 paling mudah dibaca dan Harry Potter 7 paling susah dibaca. Jadi kebayang sudah ya, bagaimana susahnya penulis membaca buku ini saat itu :p

Buka aah halaman pertama



Dulu baca 1 halaman aja susah amat. Harus sering copy-paste kata yang ga diketahui ke kamus digital di laptop. Apaan tuh lane? hedge? yew? gravel?

Alhasil setelah beberapa lembar baca, rasa frustasi mulai memuncak dan akhirnya penulis memutuskan tidak buka kamus lagi walaupun ga tahu arti katanya. Hajar habis, yang penting baca dan mengira-ngira konteksnya

Daan layaknya candu (sebelumnya penulis juga sudah book addict sih dan sering baca buku-- tapi dalam bahasa Indonesia tentunya :D), setiap ada waktu luang penulis duduk manis di depan komputer buat baca Harry Potter. Kira-kira butuh waktu beberapa hari untuk menyelesaikan buku ini (ketahuan yaa ga ada kegiatan hahaha, saat itu pas libur klo ga salah).

Dan untungnya walau banyak ga ngerti maksud beberapa kata, secara umum masih bisa lah ya nangkap ceritanya :D

Dan semenjak itu penulis jadi hobi hunting buku yang bertebaran di dunia maya. Beberapa memang gratis tapi banyak juga yang di-upload orang. Buku-buku tersebut umumnya belum diterjemahkan ke Bahasa Indonesia jadi lumayan lah dah baca duluan.

Terus kelihatan ga manfaatnya?
Berhubung baca buku fiksi memang hobi penulis, jadi kegiatan ini dilakukan tanpa paksaan dan dengan hati senang. Efek positifnya sih kelihatan di score TOEFL, yang naik drastis -- sekarang sekitar 100 poin di atas nilai TOEFL sebelum mulai baca buku berbahasa Inggris. Cukup deh kalau buat daftar kuliah di luar negeri :)


Good night peeps :3









Sabtu, 17 Oktober 2015

Pengalaman Seekor Kucing di Chatroulette

Chatroulette merupakan platform video chatting yang cukup populer beberapa tahun yang lalu. Diciptakan oleh seorang remaja bernama Andrey Ternovskiy dari Russia, semula chatroulette dibuat untuk ngobrol dengan teman-temannya secara acak. Di kemudian hari berkembang menjadi chatroulette yang sekarang, video chatting yang mencakup seluruh dunia (tentu saja yang ada sambungan internetnya..).

Niat awal pembuatan Chatroulette sebenarnya baik, menghubungkan orang-orang dari berbagai negara untuk bertukar kata, namun anonimitas terkadang membuat beberapa orang lepas kendali dengan berbuat memalukan di depan webcam. Di puncak kejayaannya, chatroulette dipenuhi dengan berbagai macam orang, normal, mesum, maupun anak-anak di bawah umur yang tak sepantasnya terpapar NSFW. Chatroulette kemudian berusaha memodifikasi peraturan dan sistem banning orang mesumnya. Bahkan sempat menerapkan suatu teknologi untuk mengfilter content nudity (yang entah masih digunakan sekarang atau tidak). Sistem ini dapat dibaca lebih lanjut di sini

Sekarang di tahun 2015 ada beberapa peraturan yang diterapkan chatroulette yang dapat dibaca di main page-nya. Pengguna chatroulette harus berusia di atas 18 tahun, tidak mempertontonkan atau menawarkan nudity/obscene things, juga tidak memalsukan video stream dan melakukan spamming. Nah, peraturannya sudah bagus, sayangnya pengguna chatroulette banyak yang tidak mematuhi peraturan. Untungnya ada cara untuk mereport para pelanggar peraturan, cukup click 'next and report' atau kalau window orang tersebut sudah telanjur tertutup sebelum di-report, bisa click 'view and report conversations' kemudian report si pengguna nakal.

Cukup deh pembukaannya, sekarang kita masuk ke pengalaman penulis di Chatroulette :3

Seperti diketahui, reputasi Chatroulette ga bagus-bagus amat dan sekarang terkesan jadi ajang hook up buat cari pasangan :0, jadi kalau tujuan awalnya untuk cari teman atau latihan ngobrol pakai bahasa Inggris harus pasang trik-trik tertentu :).

Trik pertama, tulis terus terang kalau kamu cuma cari teman/practice English di bio, ya, keuntungan chatroulette dibanding platform sejenisnya adalah kita bisa menulis berbagai macam interests kita termasuk kontak yang bisa dihubungi (tidak disarankan, mending kenali dulu orangnya baru beri kontak).

Trik kedua, be creative. Buat avatar dan bio yang akan menarik orang yang kira-kira bisa nyambung diajak ngobrol. Cara ini yang penulis gunakan dengan memakai gambar kucing lagi duduk di kafe sambil minum teh dan tidak menyalakan webcam ataupun mic karena tujuannya memang cuma text chat :p, dan.. eng ing eng.. mayoritas orang yang mau diajak ngobrol adalah orang UK dan Ireland, negaranya pencinta teh. Obrolannya pun cukup seru


Dengan cara ini penulis berhasil menyaring orang-orang yang ga satu minat dan berhasil mendapatkan percakapan normal di Chatroulette. Dalam waktu sekitar 2 jam, penulis berhasil ngobrol biasa dengan 1 orang Ireland, 2 orang UK, 1 unicorn eh orang US, dan 1 mbak2 dari Chile (cuma memuji si kucing terus pergi :p).

Tentu saja cara ini masih punya kelemahan, entah kenapa hanya menarik perhatian native speaker atau orang dengan kemampuan berbahasa Inggris lumayan yang bisa memahami selera humor penulis. Tampaknya begitu diajukan dengan witty bantering (aduh bahasa Indonesianya apa ya) banyak yang kabur :p

Bagusnya sih jadi bisa latihan Bahasa Inggris lebih lanjut sama native speaker

Dan entah kenapa mereka suka ngobrol dengan kucing (yaa kebanyakan suka kucing tampaknya) :D. Ini basa-basi kata perpisahannya, bikin senang bacanya :D

Partner 1 : UK

Partner 2 : UK


 Partner 3 : Ireland


NB: Harap maklum klo penulis banyak salah nulis Inggrisnya (di screen shot), masih belajar ahaha

TIPS CHATTING DI CHATROULETTE TANPA WEBCAM

1. Tidak pasang foto pribadi kalau memungkinkan. Atau pasang yang agak tidak jelas, alias diambil dari jarak jauh.

2. Search 'without webcam'

3. Tuliskan tujuan dengan jelas di bio, misalnya "looking for friends", "I'm only chatting here"

4. Atau pasang bio dan foto yang membuat orang ingin tahu

Yaa dengan cara tersebut di atas tentu saja kesempatan di nexting (istilah di chatroulette, artinya di-skip) lebih besar, tapi yang penting percakapan yang didapat juga (biasanya) menyenangkan. Tanpa webcam!!